Sunday, August 3, 2014

Pengajaran Hebat!! Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir

S.a.b.a.r  Kata ini sangat mudah diucapkan, namun tidak mudah melaksanakannya. Tapi bila baca kisah  Nabi Musa a.s bertemu dengan Nabi Khidir a.s. banyak pengajaran yang dapat. Marilah kita merenung kisah nabi kita Musa a.s dan nabi khidir suatu kisah yang banyak memberi pengajaran kepada semua. Rasanya ada yang sudah mengatahui kisah ini. Kisah ini, bermula ketika mana Nabi Musa sangat berhajat untuk bertemu dengan Nabi Khidir kerana baginda mengetahui Nabi Khidir sangat banyak ilmu dan kebijaksanaan yang dimiliki. Nabi Musa mulanya menyangka bahawa beliau lah ALLAH Taala memberi pengetahuan secara lansung, rupanya ada lagi manusia yang hebat dan akhirnya baginda berdoa untuk bertemu dengan Nabi Khidir serta belajar dan mengikutnya.

Mulanya Nabi Khidir menolak untuk membenarkan Nabi Musa mengikutnya kerana pada penilaiannya Nabi Musa tidak mampu bersabar untuk belajar dengannya. Namun, Nabi Musa terus meminta. Akhirnya, Nabi Khidir bersetuju dengan syarat beliau tidak bertanya apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir sehingga di beritahu.

Sepanjang perjalanan nabi Khidir telah melakukan 3 perkara :

1 – Khidir membocorkan perahu milik seorang miskin, yang digunakan oleh mereka berdua untuk merentas sungai.

“Lalu berjalanlah keduanya(Khidir dan Musa) sehingga apabila mereka naik ke sebuah perahu, kemudian dia(Khidir) membocorkannya.” Surah Al-Kahfi ayat 71.

2 – Khidir membunuh seorang anak kecil.

“Kemudian keduanya berjalan lagi sehingga apabila mereka bertemu dengan seorang pemuda lalu ia membunuhnya.” Surah Al-Kahfi 74.

3 – Khidir menegakkan sebuah dinding yang hampir roboh.

“kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka dia(Khidir) menegakkan dinding itu.” Surah Al-Kahfi ayat 77.

Jika dilihat pada setiap kejadian, Nabi Musa a.s tidak sabar untuk memenuhi syarat yang dikenakan dan dalam setiap perlakuan itu, menimbulkan pertanyaan. Sedangkan, perjanjian yang dipersetujui mereka di awal perjalanan adalah, Musa tidak akan bertanya apa-apa.


 "Musa berkata kepada lelaki itu(Khidir): Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? Dia menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? Musa berkata: Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun. Dia(Khidir) berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.” Ayat 66-70 Surah Al-Kahfi.

Segala perbuatan yang di lakukan oleh Nabi Khidir,  hakikatnya mempunyai sebab. 

1 - Tuan punya perahu, perahunya tidak lagi dirampas kerana bocor. Dan bocor itu boleh dibaiki dan dia masih boleh berniaga dengan perahunya lagi.

2 -  Ibu bapa yang kehilangan anak, keimanan mereka terselamat, dan mereka takkan dicampak ke neraka Allah nanti.
3 - Dua anak yatim yang dibantu, memang akan terjaga hartanya sampai mereka dewasa nanti.


P/S: Ada perkara itu, Allah berikan yang pahit dahulu seperti Perahu bocor, anak mati. Ada perkara, Allah berikan terus-terus nampak baik seperti Bina dinding yang hampir roboh. Tetapi kesimpulannya, semua itu akan menghala kepada kebaikan. Pokoknya, kita perlu bersabar, dan bersangka baik dengan keputusan Allah SWT. Tidakkah kita belajar bahawa, manusia yang tidak mampu bersabar, adalah manusia yang rugi? Lihatlah Nabi Musa, bagaimana dengan ketidak sabarannya, dia terpaksa berhenti dari mengikuti Nabi Khidir, sedangkan kalau beliau bersabar, mungkin lebih banyak lagi hikmah yang akan dibukakan kepadanya. Orang-orang yang bersabar, dan sentiasa bersangka baik dengan Allah SWT, mereka takkan terganggu dengan musibah-musibah yang melanda mereka. Kerana mereka tahu, Allah SWT hanya mahukan yang baik-baik sahaja.



SELAMAT MENONTON:








3 comments:

Unknown said...

kata sabar memang mudah di ucapkan tapi sulit untuk dilakukan.mudah-mudahan kita bisa sabar dalam menghadapi segala cobaan

Unknown said...

suka tgk video ni...tqtq

Iwan said...

Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)


Ass.wr.wb.
Sayang....Jangan kita berfokus pada kisah2nya. Itu hanya sebagai contoh dari pada rahasia2 Allah yg tidak semua manusia tau apa yang akan terjadi esok....

1. Kira2 apa kata orang yang sedang berlayar perahunya dirusak/dibocorkan sendiri?
2. Kira2 apa kata orang dan hukum membunuh anak pemuda cakap dan baik pada saat itu.
3. Kira2 apa kata orang membangun dinding yg rusak yg pemiliknya anak2 yatim yg tak mampu memberi upah?

Haruskah kita melakukan apa yang dikerjakan oleh nabi Khidir ? Secara kasat mata itu GILA...?(orang biasa menyebutnya). Itulah Ilmu yang diberikan Allah kepadanya yang mana tak semua manusia memilikinya termasuk Nabi Musa as. Siapa yang tau apa yang akan terjadi esok ? Jangankan esok, sesaat lagipun tak ada yang tau.
Rahasia Allah....

BerSabar adalah kunci dari kisah2 diatas. Jadi janganlah kita memVONIS dari apa yang kita lihat sesaat itu saja. Jangan ambil kesimpulan2 sendiri apalagi memutuskan, dengan kata2 yang pedas dan menyakitkan dari apa yg kita lihat sesaat.
Terus aku harus gimana donk? Islam (pasrah) Muslim (berserah diri). Tunjukan dengan amal nyata melalui syariat dan ilmu yang diajarkan Nabi dengan keIMANan dan keTAKWAan yang IKHLAS dg apa yg terjadi diseputar kehidupan kita. (jangan coba menjawab kisah2 diatas apalagi bertanya Kenapa?, Mengapa?). Kata mengapa akan menjerumuskanmu ke Neraka?

Katakanlah (wahai Muhammad):Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula kuasa menolak kemadharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan andaikata aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. [al-A’râf/7: 188]

Wslm wr.wb





.